Tuan,
Coba
bayangkan jadi diriku
Kau
tenggelamkan diatas pilu
Kau
tinggalkan hati ini tak menentu
Lalu sisanya
menjadikanku sendu
Kepada siapa
aku harus mengadu?
Tuan,
Rasanya baru
kemarin kau berjanji akan menetap
Seolah aku
dimiliki oleh jiwa yang mau menyantap
Waktu itu
kau bersumpah padaku ingin hidup seatap
Kepada siapa
lagi rasa ini menyerap?
Mencintaimu
tak semudah mengedipkan kedua mata
Tetapi kau
meninggalkanku secepat ayunan kereta
Kita adalah
dua insan yang tak ditakdirkan bersama
Semesta
menangis tak kenal arah
Seperti aku
yang teriak meronta marah
Lalu
kenangan yang akan terus bertahan
Entah untuk
apa ku merasakan
Merasakan
hadirmu dikala sepi
Menelusuri
pikiranku tanpa hati-hati
Tanpa sadar
aku mengerti
Kau saja sudah
tak peduli
Kemudian
yang awalnya selalu teduh
Berubah
menjadi luruh dan runtuh
- y
Komentar
Posting Komentar